HIV, AIDS, dan Pencegahannya

Halo semua... disini saya akan menjelaskan tentang fenomena hari ini, yaitu Hari AIDS Sedunia... Pasti kalian semua sudah tahu apa itu AIDS, bagaimana penyebarannya, hingga tingkat kematiannya... Kali ini saya akan menjelaskan kembali tentang AIDS dan pencegahannya...

Kiat-kiat pencegahan HIV/AIDS adalah :
* berpantang seks (Free Sex)
* hubungan monogami antara pasangan yg tidak terinfeksi
* seks non-penetratif
* penggunaan kondom pria atau kondom wanita secara konsisten & benar

Cara tambahan yg lain utk menghindari infeksi:
* Bila anda seorang pengguna narkoba suntikan, selalu gunakan jarum suntik atau semprit baru yang sekali pakai atau jarum yang secara tepat disterilkan sebelum digunakan kembali.
* Pastikan bahwa darah & produk darah telah melalui tes HIV dan standar standar keamanan darah dilaksanakan.

Kondom sangat efektif dalam mencegah HIV/AIDS. Kondom yg kualitasnya terjamin adlh satu-satunya produk yg saat ini tersedia utk melindungi pemakai dari infeksi seksual karena HIV & infeksi menular seksual (IMS) lainnya. Ketika digunakan secara tepat, kondom terbukti menjadi alat yg efektif utk mencegah infeksi HIV di kalangan perempuan & laki-laki.

Walaupun begitu, tdk ada metode perlindungan yg 100% efektif, & penggunaan kondom tdk dapat menjamin secara mutlak perlindungan terhadap segala infeksi menular seksual (IMS). Agar perlindungan kondom efektif, kondom tersebut harus digunakan secara benar & konsisten. Penggunaan yg kurang tepat dpt mengakibatkan lepasnya atau bocornya kondom, sehingga menjadi tdk efektif.

Penularan HIV dari seorang ibu yang terinfeksi dpt terjadi selama masa kehamilan, selama proses persalinan atau setelah kelahiran melalui ASI. Tanpa adanya intervensi apapun, sekitar 15% sampai 30% ibu dengan infeksi HIV akan menularkan infeksi selama masa kehamilan & proses persalinan. Pemberian air susu ibu meningkatkan risiko penularan sekitar 10-15%. Risiko ini tergantung pada faktor- faktor klinis dan bisa saja bervariasi tergantung dari pola & lamanya masa menyusui.

Beberapa cara agar Penularan HIV dari seorang ibu ke anaknya dapat diminimalisir :
* Pengobatan: Jelas bahwa pengobatan preventatif antiretroviral jangka pendek merupakan metode yang efektif dan layak utk mencegah penularan HIV dari ibu ke anak. Ketika dikombinasikan dengan dukungan & konseling makanan bayi, & penggunaan metode pemberian makanan yg lebih aman, pengobatan ini dpt mengurangi risiko infeksi anak hingga setengahnya.
* Operasi Caesar: Operasi caesar merupakan prosedur pembedahan di mana bayi dilahirkan melalui sayatan pada dinding perut & uterus ibunya. Dari jumlah bayi yg terinfeksi melalui penularan ibu ke anak, diyakini bahwa sekitar
dua pertiga terinfeksi selama masa kehamilan & sekitar saat persalinan. Proses persalinan melalui vagina dianggap lebih meningkatkan risiko penularan dari ibu ke anak.
* Menghindari pemberian ASI: Risiko penularan dari ibu ke anak meningkat tatkala anak disusui. Walaupun ASI dianggap sebagai nutrisi yg terbaik bagi anak, bagi ibu penyandang HIV-positif, sangat dianjurkan utk mengganti ASI
dgn susu formula guna mengurangi risiko penularan terhadap anak.

Hingga sekarang tidak ada obat yg dpt sepenuhnya menyembuhkan HIV/AIDS. Perkembangan penyakit dapat diperlambat namun tdk dapat dihentikan sepenuhnya. Kombinasi yg tepat antara berbagai obat-obatan antiretroviral dpt memperlambat kerusakan yg diakibatkan oleh HIV pada sistem kekebalan tubuh & menunda awal terjadinya AIDS. Sebanyak 90% kasus HIV merupakan akibat dari penularan seksual dan 60-70%kasus HIV terjadi di kalangan heteroseksual.

Menurut statistik KPA hingga bulan Maret 2009 tercatat sebagai berikut :
Kumulatif Kasus AIDS sd 31 Maret 2009
a. Sampai dengan 31 Maret 2009 secara kumulatif jumlah kasus AIDS yang dilaporkan adalah sebagai berikut :
Kasus AIDS : 16964
Provinsi yang melaporkan : 32 provinsi
Kabupaten/Kota yang melaporkan :214 kab/kota
b. Ratio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 2,98 :1.
c. Cara penularan kasus AIDS kumulatif yang dilaporkan melalui Heteroseksual 48,4%, IDU 42, %, dan Homoseksual 3,7%.
d. Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun (50,50%), disusul kelompok umur 30-39 tahun (29,48%) dan kelompok umur 40-49 tahun (8,41%).
e. Kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua, Bali, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau.
f. Rate kumulatif kasus AIDS Nasional sampai dengan 31 Maret 2009 adalah 7,47 per 100.000 penduduk (berdasarkan data BPS 2005, jumlah penduduk Indonesia 227.132.350 jiwa).
g. Rate kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan dari provinsi Papua (18,1 kali angka nasional), Bali (4,8 kali angka nasional), DKI Jakarta (4,11 kali angka nasional), Kep. Riau (3,6 kali angka nasional), Kalimantan Barat (2,4kali
angka nasional), Maluku (2 kali angka nasional), Papua Barat (1,4 kali angka nasional), Kep. Bangka Belitung (1,45 kali angka nasional), Riau (1,1 kali angka nasional), dan Sulawesi Utara (1,07 kali angka nasional) dan Jawa Barat (1,08 kali angka nasional).
h. Proporsi kasus AIDS yang dilaporkan telah meninggal adalah 20,58%.
i.Infeksi oportunistik yang terbanyak dilaporkan adalah :
•TBC : 9493
•Diare kronis : 4993
•Kandidiasis oro-faringeal : 4897
•Dermatitis generalisata : 1298
•Limfadenopati generalisata persisten : 629
j.Pada triwulan ini penambahan kasus AIDS adalah sebanyak 854 kasus.

Dan yang terakhir, arti dari simbol Pita Merah, atau The Red Ribbon.
The Red Ribbon adalah sebuah pita merah yang melilit, memiliki beberapa arti dan makna. Tapi paling banyak dikenal sebagai simbol solidaritas terhadap masyarakat yang hidup dengan HIV/AIDS.
Project Pita Merah ini diciptakan oleh artis-artis Caucus New York untuk Visual AIDS pada tahun 1991. Kolaborasi yang luar biasa ini percaya bahwa sangat penting untuk:
1. Tetap dikenal bukan sebagai individu dan untuk menghargai Visual AIDS Artist Caucus sbg suatu kesatuan dlm penciptaan Proyek Red Ribbon, dan utk tdk mendaftarkan salah satu individu sbg pencipta dari Proyek Red Ribbon
2. Tetap membiarkan hak ciptanya secara cuma-cuma, supaya tak ada individu atau organisasi yang mengambil keuntungan menggunakan red ribbon.
3. The Red Ribbon seharusnya dipergunakan sebagai sebuah simbol kesadaran, bukan sebagai alat komersial dan hak cipta.

0 komentar:

Posting Komentar